Jangan langsung percaya! Ini dia 5 alasan bohongan yang sering dikasih tukang servis HP biar lo ganti baru. Simak biar nggak ditipu.
Hari itu, hati saya rasaya kayak dijungkirbalikkin. Bayangin, HP yang cuma seminggu lalu jatuh dari meja, tiba-tiba blank total. Padahal, cuma kena sudut lantai, lho. Bukan diaspal atau apa. Langsung deh, saya bawa ke service center langganan sambil berharap cuma kabel flexible yang kendor. Tapi, apa kata mas-mas teknisi setelah cek sepuluh menit?
"Waduh, Mas. Motherboard-nya sih sudah pada short. Harus ganti unit, nih. Rugi kalau diservis."
Dengan muka pasrah, saya cuma bisa manggut-manggut. Tapi dalam hati, kok rasanya ada yang nggak beres? Motherboard sekokoh itu bisa short gegara jatuh 50 centimeter? Ah, masa sih? Nah, dari situlah saya mulai belajar. Dan ternyata, banyak banget alasan servis HP yang sebenarnya cuma bohongan teknisi biar kita kapok dan beli baru. Ini dia bohongan-bohongan yang paling sering kita denger.
Alasan #1: "Motherboardnya Sudah Rusak Total, Nggak Ada Harapan!"
Ini nih, alasan paling legend. Sekali dengar kata "motherboard rusak", hati langsung ciut. Rasanya dunia berhenti berputar. Tapi, tunggu dulu. Motherboard itu ibarat kota besar di dalam HP. Kalau ada satu gang kecil yang kebakaran, apa seluruh kota harus dibakar? Ya nggak, kan? Sering banget kerusakannya cuma di bagian kecilnya aja, misalnya IC power atau komponen charging. Tapi, demi alasan kepraktisan (dan biaya servis yang lebih mahal), mereka bilangnya "motherboard rusak total". Padahal, bisa aja itu cuma masalah kerusakan HP yang masih bisa ditangani.
Alasan #2: "Sparepartnya Sudah Nggak Ada, Mas/Pak. Langka."
Alasan yang kedengerannya sangat masuk akal, apalagi untuk HP model lama. Tapi jangan langsung termakan! Kata "langka" itu kadang artinya "saya malas nyari" atau "stok saya memang lagi nggak ada". Coba deh, luangkan waktu buat cari sendiri di marketplace atau tanya ke teman yang jualan sparepart. Siapa tau, komponen HP yang katanya langka itu ternyata masih bertebaran dengan harga yang terjangkau. Jangan mau dibatasi sama kata "langka" yang belum tentu beneran langka.
Alasan #3: "Baterainya Nempel, Bahaya Kalau Dipaksa Ganti."
Buat HP yang baterai non-removable, alasan ini sering banget dipake. "Waduh, bahaya meledak nih kalau saya buka, Mas." Hati-hati, ini bisa jadi trik untuk menakuti-nakuti kita. Iya, memang ada risikonya, tapi teknisi yang berpengalaman dan punya alat yang tepat seharusnya bisa menanganinya. Alasan "bahaya" ini sering dijadikan alasan untuk ganti HP baru, padahal mungkin cuma baterainya saja yang sudah bloat dan perlu diganti dengan hati-hati.
5 Tanda Lo Sedang Diboongin Sama Teknisi HP
Nih, biar lo makin jago, saya kasih checklist singkat. Kalau denger ini, waspada!
1. Harganya Fantastis & Nggak Jelas Rinciannya: Ditawarin harga selangit buat ganti motherboard, tapi nggak dikasih tau kerusakan detailnya apa aja. Meragukan!
2. Dibilang Harus Ganti Unit, Bisa Diservis Tempat Lain: Ini yang bikin kesel. Pas kita bilang mau pikir-pikir dulu, eh dia malah nyaranin buat coba di tempat lain. Ada apa?
3. Nggak Bisa Kasih Contoh Kerusakan Visual: Misal layar ada garis, terus dia bilang motherboard masalah. Tapi pas minta ditunjukin bagian motherboard yang jeleknya dimana, dia geleng-geleng doang.
4. Buru-buru Mau Diambil Barangnya: "Kalau nggak jadi servis sama saya, bisa makin parah, lho." Ini psikologi perang! Jangan terpancing.
5. Bingung Njawab Pertanyaan Teknis Dasar: Coba tanya, "Kira-kira IC apa yang bermasalah?" Kalau dia cuma bisa ngulang, "Pokoknya motherboard-nya," ya... patut dipertanyakan deh keahliannya.
Lalu, Gimana Caranya Biar Nggak Gampang Diboongin?
Pertama, yang paling penting, cari informasi dulu! Sebelum bawa ke tukang servis, coba cari gejala kerusakan HP lo di Google atau forum. Kedua, jangan malu buat minta second opinion. Bawa ke tempat servis lain dan bandingkan jawabannya. Ketiga, percaya sama insting lo. Kalau rasanya ada yang nggak beres sama penjelasan si teknisi, besar kemungkinan emang ada yang nggak beres.
Jadi, lain kali kalau ada yang bilang HP lo nggak bisa diperbaiki, jangan langsung nyerah. Sedikit skeptis itu perlu. Karena bisa aja, itu cuma bohongan teknisi biar lo merogoh kocek lebih dalam atau, yang paling parah, mematikan harapan lo untuk menyelamatkan si smartphone kesayangan.
.jpg)